Senin, 04 Februari 2008

FROM MM to FN

From MM to FN

Kenapa ya Monday Morning itu selalu sucks?

Yang hampir mirip sama sucknya Friday Evening.
Dari Jumat Malam, jam tiga sore sudah dipenuhi kegembiraan meletup letup, seperti energi yang dialirkan Grande Frap di Bucks Senayan. Gila, tempat ini bahkan sudah ga cocok lagi dijadikan tempat ngobrol bisnis, bising, seperti TK di sebelah markas dulu di Bali.
Tamu bisnisku sore itu, bilang, kirain aku nyaman di Bucks, karena sebenarnya masih banyak tempat ngopi yang lebih enak buat ngobrol katanya.
Emang sih, pelayanan quite well, bahkan i slightly noticed any dissapointment dalam wajah para pekerja disana. Senyum para server begitu sumringah, kalo ga senang dalam bekerja. Bikin sedikit adem.
Oya, yang lalu lalang, ada sih beberapa ABG yang jumpy, bahkan dari cara jalannya, beberapa anak muda, or yuppies, who can tell the difference, ngebuka lappie, dan ngejogrok under the hot sun of Jakarta, as if they were in Harajuku or something.
The lady with nice brownish hair, di sebelah aku, lagi mentraktir keluarganya yang seems ga berasal dari kota dimana demam kopi caffein tinggi macam Bucks ini sudah merajarela.
....
Akhirnya taxi sampai juga. Finally.
Pulang, pulang ..
Hari paling dinanti seantero karyawan di seluruh dunia. While, some of us, or them are off to a good time. I am worn out. Dan ga sabar buat merebahkan diri, bersihin aquarium kura-kura, or just ngaskus, tanpa beban pikiran, hahaha..

(itu sekilas laporan pandangan mata, dari Jumat Malam gw..)

Tapi satu hal yang ga kalah penting, Jumat Malam di Jalanan Jakarta ga menyisakan spirit untuk pulang kepelukan anak-istri tercinta, atau weekend yang panjang, bermalasan, dan penuh dengan cinta di udara. Friday Night di Jalanan Jakarta, adalah triple dari kemacetan di hari biasa. Yup, where the hell that this Big F Truck came out all of sudden? Terus motor-motor yang sudah menyemut, kenapa tambah menyemut lagi ya? Sumpah serapah, mulut-mulut kotor tak berRinso, mulai memenuhi udara Jakarta, after office hour, yang berbau sampah polusi beroktan tinggi, dipicu kelangkaan tempe, dan minyak tanah, dan bensin yang ga berhenti naek. Belum lagi ketololan-kebodohan biasa di kantor, bule yang macam doggie, Jepang yang kaya tokai, all bosses are came from hell-lah pokoknya.. menambah racun-racun di udara, Jakarta, Jumat Malm, sepulang kerja.

Hampir mirip kaya Monday Morning, yang sudah gw akali dengan berbagai cara, pergi lebih pagi, sama aja, lebih siang, juga. Jadi Monday Morning, gw akan jalani seperti biasa, bersama ribuan Zombie berkantung mata, dan naluri mekanikal yang menjalankan kendaraan. Dan sedikit menegang ditambah cucuran keringat, ketika bis yang biasa dateng mulai telat, atau karena rute biasa ke kantor, tiba-tiba berantakan dibongkar lagi untuk kesekian kali..

Dan di saat Minggu Malam, kaya gini ini..
Suhu 23 degree, lying down facing my lappie, Gw koq jadi malezz banget ya menghadapi senin..
So so sehingga, gw jadi berharap penuh ada hari Libur dalam menghadapi tewasnya Kakek Tua, bukan Cuma masa berkabung. Hahhahha.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

buatku siy monday morning ama morning2 lainnya sama aja... bosenin :D