apakah kamu punya keinginan untuk kaya? apakah kamu telah melakukan suatu usaha untuk mewujudkannya? apakah kamu telah kaya saat ini?
Begitulah cara Ahira mengajak masyarakat untuk menjadi kaya. Menjadi orang yang sukses dalam bidang usaha, apapun usaha itu. Ngga salah jika dia dianggap sebagai internet marketer. Ahne Ahira mulai menjalankan usaha di Asian Internet Bussines School hanya untuk membuat orang Indonesia kaya. Menjadi pembicara seminar di mana-mana tanpa dibayar sepeserpun, kecuali dipanggil oleh orang luar negeri.
Dia jelas merupakan orang Indonesia yang sukses dan ingin mengajak warga lainnya meraih kesuksesasn seperti dia. Tapi gwa yakin kalo dia sebenarnya juga bukan orang sepenuhnya perduli dengan kemiskinan. (Gwa ngga pernah melihat dia jadi relawan ato donatur di bencana alam yang nota-benenya selalu nyerang orang miskin).
Ngga gwa ngga akan nulis tentang orang miskin sekarang. Capek! Tapi juga ngga bakal nulis tentang orang kaya. Untuk kalimat yang terakhir karena gwa ngga pernah ngerasainnya. Makanya gwa ngga berani, takut salah tulis. It is just kidding Bro! What do you thing else, if you don't want to be rich! You was unussually people.
Untuk kali ini gwa mau cerita tentang internet. Ini hanya gwa pernah menjadi karyawan di warnet saja, makanya gwa mo nulis tentang dunia maya. Hanya semacam pengalaman yang sebenarnya bisa dibagi-bagikan ke setiap orang (termasuk kamu yang sedang baca) sebagai sebuah informasi yang kayaknya memang patut untuk dicoba. gwa yakin internet adalah salah satu cara yang paling efektif di antara yang lainnya. Sebuah cara untuk maju dan meraih kesuksesan.
Nyambung ama tulisan tentang musik di edisi 2, "jakarta ato tidak sama sekali" bahwa kesempatan untuk berkaris di dunia musik dan eksis di dalamnya tidak harus melewati industri musik ibukota adalah hal yang mungkin. Lewat internet, para musikus (non meanstrem) bisa mewujudkannya.
Gimana caranya? yup kali ini gwa mo menjadi Ahira meski sebenarnya gwa hanya mantan operator warnet. It's not problem. Don't look a book by cover, jangan lihat siapa yang bicara tapi perhatikan apa yang dibicarakannya. Ngena ngga pribahasa itu. i hope you understand what i mean. couse this is importent. Bagi yang ngga percaya boleh nyoba dan boleh juga ngga nyoba. semua terserah anda. yang ini lebih gratis dari Ahne Ahira. Udah ngasih informasi, gwa harus ngedanain media yang gwa sebarin ini, dan kamu tinggal ngebacanya. But it's not a matter. Hoping of mine, you just reading this fuck shit zine and i will glad. Money not enough to make me happy.
Gini caranya. ngga perlu kamu datang ke Jakarta, kalo musik kamu pengen didenger oleh banyak orang ato sampe akhirnya dibajak (padahal orang stress kalo dibajak, gwa malah ngehargai pembajakan. Biar subur kata pak tani.) Gampang, buka situs www.multiply.com. Daftarin diri, jadi member, udah tinggal upload tuh musik yang udah kamu bikin. Gwa yakin kalo kualitas musik kamu bagus, pasti bakal didownload orang-orang dan disebarin ke lainnya. kalo perlu kasih tulisan (narasi) tentang jenis dan tema musik kamu.
kalo ngga puas hanya di dalam file .mp3, kamu juga bisa ngemas dalam bentuk klip. Anak perusahaan Google telah menfasilitasinya, namanya YuTobe.com. Perusahaan search engine paling wahid di dunia ini membeli, situs ini hanya untuk menampung kreativitas video visual dalam jenis apapun, salah satunya musik. Bahkan ada semacam tim penilai online tentang klip-klip yang terbaik. Hal itu bukti kalo sebenarnya internet juga merupakan salah satu cara untuk tidak membuat kita (musikus) tergantung sama Jakarta. Kalo tidak menjadi artis, paling tidak karya kita udah didenger di seantero jagat. Menarik ngga?
Yakinlah masih banyak cara untuk tidak berbondong-bondong ke Jakarta (terlalu ngeri,banyak preman di sana). Jakarta sudah terlalu sumpek dengan urusan macet dan demo yang ngga jelas (apa yang mo didemo dan apa yang mo diperjuangkan, siapa yang mo dibela dan siapa yang mo dimenangkan). Jakarta terlalu politis, tapi tidak dalam mainst politik yang terdidik. Kampungan kayak tukul. Katro kaya pepy dan ngatini yang seneng banget mamerin paha dan tetek di depan para audiense dan kameramen 4 mata.(untuk Vega -ngatini-, Swear elo ngga cantik! ngga bisa bikin gwa konak.)
Self Motivation
apakah kamu punya keinginan untuk kaya?
apakah kamu telah melakukan suatu usaha untuk mewujudkannya?
apakah kamu telah kaya saat ini?
Begitulah cara Ahira mengajak masyarakat untuk menjadi kaya. Menjadi orang yang sukses dalam bidang usaha, apapun usaha itu. Ngga salah jika dia dianggap sebagai internet marketer. Ahne Ahira mulai menjalankan usaha di Asian Internet Bussines School hanya untuk membuat orang Indonesia kaya. Menjadi pembicara seminar di mana-mana tanpa dibayar sepeserpun, kecuali dipanggil oleh orang luar negeri.
Dia jelas merupakan orang Indonesia yang sukses dan ingin mengajak warga lainnya meraih kesuksesasn seperti dia. Tapi gwa yakin kalo dia sebenarnya juga bukan orang sepenuhnya perduli dengan kemiskinan. (Gwa ngga pernah melihat dia jadi relawan ato donatur di bencana alam yang nota-benenya selalu nyerang orang miskin).
Ngga gwa ngga akan nulis tentang orang miskin sekarang. Capek! Tapi juga ngga bakal nulis tentang orang kaya. Untuk kalimat yang terakhir karena gwa ngga pernah ngerasainnya. Makanya gwa ngga berani, takut salah tulis. It is just kidding Bro! What do you thing else, if you don't want to be rich! You was unussually people.
Untuk kali ini gwa mau cerita tentang internet. Ini hanya gwa pernah menjadi karyawan di warnet saja, makanya gwa mo nulis tentang dunia maya. Hanya semacam pengalaman yang sebenarnya bisa dibagi-bagikan ke setiap orang (termasuk kamu yang sedang baca) sebagai sebuah informasi yang kayaknya memang patut untuk dicoba. gwa yakin internet adalah salah satu cara yang paling efektif di antara yang lainnya. Sebuah cara untuk maju dan meraih kesuksesan.
Nyambung ama tulisan tentang musik di edisi 2, "jakarta ato tidak sama sekali" bahwa kesempatan untuk berkaris di dunia musik dan eksis di dalamnya tidak harus melewati industri musik ibukota adalah hal yang mungkin. Lewat internet, para musikus (non meanstrem) bisa mewujudkannya.
Gimana caranya? yup kali ini gwa mo menjadi Ahira meski sebenarnya gwa hanya mantan operator warnet. It's not problem. Don't look a book by cover, jangan lihat siapa yang bicara tapi perhatikan apa yang dibicarakannya. Ngena ngga pribahasa itu. i hope you understand what i mean. couse this is importent. Bagi yang ngga percaya boleh nyoba dan boleh juga ngga nyoba. semua terserah anda. yang ini lebih gratis dari Ahne Ahira. Udah ngasih informasi, gwa harus ngedanain media yang gwa sebarin ini, dan kamu tinggal ngebacanya. But it's not a matter. Hoping of mine, you just reading this fuck shit zine and i will glad. Money not enough to make me happy.
Gini caranya. ngga perlu kamu datang ke Jakarta, kalo musik kamu pengen didenger oleh banyak orang ato sampe akhirnya dibajak (padahal orang stress kalo dibajak, gwa malah ngehargai pembajakan. Biar subur kata pak tani.) Gampang, buka situs www.multiply.com. Daftarin diri, jadi member, udah tinggal upload tuh musik yang udah kamu bikin. Gwa yakin kalo kualitas musik kamu bagus, pasti bakal didownload orang-orang dan disebarin ke lainnya. kalo perlu kasih tulisan (narasi) tentang jenis dan tema musik kamu.
kalo ngga puas hanya di dalam file .mp3, kamu juga bisa ngemas dalam bentuk klip. Anak perusahaan Google telah menfasilitasinya, namanya YuTobe.com. Perusahaan search engine paling wahid di dunia ini membeli, situs ini hanya untuk menampung kreativitas video visual dalam jenis apapun, salah satunya musik. Bahkan ada semacam tim penilai online tentang klip-klip yang terbaik. Hal itu bukti kalo sebenarnya internet juga merupakan salah satu cara untuk tidak membuat kita (musikus) tergantung sama Jakarta. Kalo tidak menjadi artis, paling tidak karya kita udah didenger di seantero jagat. Menarik ngga?
Yakinlah masih banyak cara untuk tidak berbondong-bondong ke Jakarta (terlalu ngeri,banyak preman di sana). Jakarta sudah terlalu sumpek dengan urusan macet dan demo yang ngga jelas (apa yang mo didemo dan apa yang mo diperjuangkan, siapa yang mo dibela dan siapa yang mo dimenangkan). Jakarta terlalu politis, tapi tidak dalam mainst politik yang terdidik. Kampungan kayak tukul. Katro kaya pepy dan ngatini yang seneng banget mamerin paha dan tetek di depan para audiense dan kameramen 4 mata.(untuk Vega -ngatini-, Swear elo ngga cantik! ngga bisa bikin gwa konak.)